Wednesday, February 08, 2006

Biar dibilang apa?

Cuma mau berbagi rasa aja, mungkin diantara kalian ada yang pernah mengalami perasaan atau perngalaman yang sama. Jujur..kalau saya sih pengalaman seperti ini belom pernah dan mudah-mudahan jangan. Tapi kalau dibuat kesel sering! Tapi kalau ada diantara kalian tercatat sebagai HD community, saya mohon maaf, anggap saja ini dijadikan reminder untuk kalian soal tata krama di jalan :p

*kalau pengendara motor bebek saya cap sbagai binatang motor, kalau mereka apa ya? (maaf, sekali lagi ini tidak berlaku untuk semua, tidak ada namanya pukul rata, tapi nasi sudah menjadi bubur, begitulah imej yang sudah tercipta terhadap motor di jalanan *pissss* :p


Dear para netters yang budiman.
Cerita tentang kearoganan gerombolan Harley Davidson (HD) di jalanan mungkin sudah kelewat basi. Sudah berkali-kali menjadi keluhan para pengguna jalan selama ini. (ingat seorang Bapak yang ditabokin gerombolan itu hanya karena
mobilnya menghalangi arus HD?). Saya sendiri baru saja mengalami kejengkelan luar biasa terhadap para cecunguk itu, Minggu sore (5/2)
kemarin di Jalan Cinere Raya.
Sore itu, Jalan Cinere Raya yang rusak itu macet seperti biasanya, baik ke arah Sawangan/Parung, apalagi ke arah Jakarta. Sendirian, saya mengendarai mobil dari arah Jakarta ke arah Sawangan. Arus mobil hanya dapat merambat pelan, demikian juga dengan arus kendaraan ke arah Jakarta, yang malah lebih padat.
Ketika tiba di depan perumahan di dekat Polsek Cinere, terdengar bunyi sirine melengking dan deru suara motor yang sangat gaduh. Tak lama kemudian gerombolan cecunguk pengendara Harley Davidson, yang jumlahnya sekitar dua
puluhan, tampak dari arah berlawanan (dari arah Sawangan kea rah Jkt).
Ketika itu saya sempat berpikir positif, Ah, kalau lagi macet begini mungkin mereka akan lebih sabar dan sopan, berderet rapi mengikuti arus yang memang sedang merambat pelan. Tapi rupanya tidak ! Saya memperlambat kendaraan
karena khawatir tersenggol motor2 mahal mereka, yang mulai menyelip, memasuki ruang di sisi kanan mobil saya. Ketika mobil di depan saya sudah lebih maju, arus motor Harley dari arah berlawanan semakin banyak dan dengan arogannya mengambil kira2 sepertiga lajur di depan saya.
Para pengendara itu dengan tangannya menyuruh saya lebih minggir ke kiri, padahal sisi jalan sebelah kiri juga sudah mentok. Ketika itu mobil saya sudah hampir sampai bagian jalan yang bottle-neck. Sementara, di sisi kanan mobil saya sudah diisi dengan motor2 besar mereka. Jelas, saya enggak mau memaksakan diri lebih mepet ke kiri, wong saya bergerak di lajur yang semestinya !!
Karena saya enggak mau ngalah, para cecunguk itu pun gondok dan meraung2kan gasnya. Saya lalu balas mengedip2kan lampu jauh mobil saya kpd motor2 di depan saya itu. Mereka gak terima. Salah seorang begundal HD lalu menggebrak kap
mobil saya. Mungkin, karena saya perempuan, dipikirnya saya takut. Saya buka jendela mobil sampai habis, dan saya teriak: Hey, jangan norak lu, gebrak2 ! Elu yang minggir !!
Begundal itu kayaknya tambah panas, dan ngegebrak lagi. Jelas saya enggak terima. Dengan kepala melongok ke luar jendela, saya pun mendampratnya lagi dengan desibel suara makin tinggi (baca:teriak). Terpaksa deh, jadi tontonan
para pengendara mobil lain.
Tiba-tiba, mungkin karena marah didamprat perempuan (kecil pula), salah seorang pengendara lain yang bertubuh gempal banget melayangkan tangannya yang kekar ke arah saya yang masih melongokkan kepala ke luar jendela sambil mendamprat. Saya pikir dia belagak ngancam mau nempeleng, rupanya spion mobil saya digamparnya dengan kuat sampai terlipat ke arah dalam.
Saya benar2 panas, akhirnya saya maki dia dengan sumpah serapah kasar (yang
pertama kali keluar dari mulut saya di tahun 2006 ini), tentu dengan teriakan. Saya sebenarnya jarang memaki sekasar itu, paling banter semacam brengsek atau setan. Tapi magrib yang hampir azan itu, mulut saya seperti kesurupan dan menyemburkan segala makian2 ekstrim.
Ego pun makin nekat. Suara makian saya makin kencang dan dengan segenap kekuatan mengumpulkan ludah di mulut dan menyemburkannya ke cecunguk2 HD itu. Bete banget, ludah saya gagal mengenai helm begundal itu dan cuma kena dikit di body motornya. Ketika itu nyaris saja saya mematikan mesin dan turun
dari mobil.
Pokoknya jengkel luar biasa. Tapi tiba2 sebagian otak saya teringat pada Arundhati,
malaikat kecil saya..yang masih 20 bulan..Saya teringat juga cerita seorang bapak yang bonyok2 digamparin gerombolan HD hanya karena laju motornya terhalang mobil si bapak.
Ego sempet bicara, ah, gue kan perempuan, mana mungkin mereka berani. Tapi bayangan wajah si kecil di benak saya sukses mengurungkan niat saya itu. Kesal dengan perdebatan bathin saya sendiri dan ulah mereka, akhirnya saya cuma bisa meraung2kan pedal gas mobil, memaki2, dan menyemburkan ludah kembali ke arah gerombolan ituSempat kesal, kenapa hari itu lupa membawa batang penyetrum,
yang mungkin bisa bikin saya lebih pede kalo turun mobil.
Kebencian di dada rasanya betul2 membuncah.
Saat melambatkan kendaraan untuk memasuki kompleks, satpam kompleks yang kebetulan nonton peristiwa itu, cuma bilang: Yah, sabar ajalah Mbak, maklum orang punya duit, ngerasa yang punya negara. Kita mau apa? ujarnya dengan wajah setenang telaga.
Duh Gusti, apa memang seperti itu yang dipikiran orang seperti pak satpam ? Apa karena mereka berkelebihan materi, lalu bisa gagah-gagahan memamerkan hobi mahalnya, lantas BERHAK untuk mentang2 di jalanan? Terlebih jalanan seperti
Jakarta dan sekitarnya yang sudah terbebani dengan kemacetan kronis??! Emangnya, jalan embah Lu, apa ? Masih sulit akal saya untuk menolerir aksi gagah2an mereka yang mentang2 itu. Pikiran kotor saya hanya sempat mengira,
mereka hanyalah kumpulan begundal2 impoten yang mencari kompensasi dengan mengangkangi moge (motor gede). Sehingga, tercapailah ilusi kegagahan diri !! Benar2 memuakkan dan menjijikkan.
Seluruh pekerja seks komersial di negeri ini, di mata saya, sangat jauh lebih bermartabat ketimbang begundal2 itu ! Dan, se-ngesel2in-nya abang becak dan supir angkot, saya lebih menaruh hormat pada mereka, yang meski sering seenaknya, semua itu dilakukan dalam rangka nyambung hidup di zaman susah ini. Sementara, begundal2 yg sok elit itu ?! Huh, itu Harley bisa jadi juga dari hasil duit haram/najis !
Apa gak nyadar nuraninya, negaranya udah bangkrut begini, bencana di mana2, busung lapar bececeran, utang LN bejibun ! Eh, masih aja sempet2nya belagak dan mentang2 di jalanan. Menurut saya, NURANI begundal2 Harley Davidson
itu betul2 sudah terlumuri kotoran anjing buduk. Tingkah mentang2 mereka itu benar2 laknat, hina, nista !

Maaf jika kalimatnya terlalu kasar. Saya bukan orang yang berhati mulia, yang begitu penuh kesabaran melihat kearoganan. Saya benar2 enggak tahan melihat orang mentang2, apalagi hanya karena punya kekuatan materi, kekuasaan,
atau berseragam. Menurut saya, orang2 macam ini seharusnya socially rejected !!
Seharusnya, kita yang dimentang2in harus berontak. Jika tidak, mereka bukannya rejected, malah akan merajalela. Jika publik kompak serentak melawan segala aksi mentang2 seperti itu, perilaku arogan semacam itu paling tidak bisa
terminimalisasi. Kebiasaan menolerir tingkah seperti itu, lama2 bisa menjadi pemakluman, lalu jadi membenarkan !! Dari pada ngeroyok copet mendingan ngeroyok dan ngabisin mereka. Rekan2 perempuan, sebaiknya justru memanfaatkan
keperempuanan-nya dengan melawan jika mengalami hal serupa. Karena jika begundal2 itu nekat membalas secara fisik kepada kita yang perempuan, mereka justru bisa dikeroyok massa.
Kalau ada gerombolan laki2 berantem fisik sama perempuan, boleh jadi secara hukum posisi mereka lemah. Jadi, jangan ragu, LAWAN !
Aparat rasanya kurang bisa diharapkan, karena dengan segepok duit, para aparat malah jadi pengawal begundal2 itu, seperti kebo dicocok hidungnya. Jadi, jangan heran kalau negeri ini suatu saat akan marak oleh vigilante, yg udh benar2 gak tahan (atau malah udah?). Karena apa yg disebut para pengayom rakyat itu sebagian
besar cuma jadi anjing penjaga kepentingan para begundal, yg gak cuma gerombolan HD.
Jika para netters tercinta ingin membantu gerakan anti-kearoganan seperti ulah
gerombolan HD tsb, sebarkan surat elektronik ini ke seluruh rekan, milis2, atau bulletin board di account friendster anda. Dan, jangan lupa, jangan pernah tolerir ulah arogan begundal HD itu.

Semoga, pesan ini sampai pada begundal2 itu
(Hey Tong, kalo Elu bagian dari begundal itu, dan marah dengan isi pesan ini, email saya, temui saya!)

Love,
:: sarie febriane
vebrian@yahoo.com

Tuesday, February 07, 2006

Cicatriz

Saya punya seorang mestre, usianya memang terbilang masih muda (soalnya untuk menjadi seorang mestre bisa membutuhkan waktu yang lamaa banget). Tapi di usianya yang baru kepala tiga ini, bagi saya kadang-kadang suka memberikan inspirasi tersendiri. Kok bisa? Buat saya sih selain mukenye yang gantang (ganteng dalam perngertian yang lebih :p) tapi juga merupakan salah satu alasan juga biar giat berlatih (disamping minum milo).
Terkadang perkataannya mampu membuat saya menganga *wakwaaaww*(bukannya apa-apa, sebenernya kalo udah kenal deket dia itu sama sekali jauh dari kesan serius, suka usil, genit, yaahh...pokoknya seratus 180 serajat lahh).
Tapi buat saya, kalau lagi serius semua perkataanya saya simak baik-baik.Dia selalu bercerita tentang kehidupannya sehingga dia menjadi sukses seperti sekarang ini. Mungkin itu juga yang mampu membuat saya lebih menghormatinya. Menghormatinya sebagai seorang guru, sebagai seorang yang lebih dewasa, sebagai seorang teman, sebagai seorang individu yang luar biasa.*ehekehek*

*Mak! kenapa yak gua mau nulis kayak gini? padahal sumpah deh, kalo sebagai temen, dia itu gak bangatth! (banget dalam arti kata yang berlebih juga :P)

Friday, February 03, 2006

Kuliner Brazil

Wisata ke Brazil beberapa bulan yang lalu bikin saya inget satu hal yang bikin saya kangen sangat..yaitu Guarana!

Guarana adalah salah satu minuman tertop di Brazil...Minuman ini mampu bersaing dengan Coca Cola yang katanya rajanya soft drink...tapi nggak berlaku buat di Brazil.Pamornya kalah jauh dengan minuman Guarana ini.Pilihannya hampir sama seperti Coca Cola, ada light nya. Rasanya berbeda dengan Coca Cola (sorry can't tell).Pokoknya topmarkotoblah.
Minuman ini bersoda. Menurut cerita yang saya dapat sih, minuman ini berasal dari buah Guarana. Sampe-sampe waktu mau balik sempet bawa bekel 2 botol guarana yang kecil dan minumnya pun dipirit!.
Parah ga tuh...jadi kalu ada yang ke Brazil..peelllliiisss saya titip sati liter botol Guarana yang kaya digambar! (mungkin cukup buat stok beberapa bulan :P)